Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu :
1. Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks lagi.
2. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.
3. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
Belakangan ini kami sering mendapatkan satu varian dari spesies Opal yang biasa disebut dengan Boulder Opal. Varian ini memang bisa memiliki propertis yang sedikit berbeda dari Opal biasanya, dikarenakan memang varian ini tertanam di batu-batu besar ‘ironstone’. Opal yang terselip di antara cekungan dan celah ‘ironstone’ sehingga dapat memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari varian Opal lainnya. Biasanya Boulder Opal di bentuk dengan bentuk yang bebas, namun semakin hari, semakin banyak yang berdatangan dengan memiliki bentuk yang sama, karakter badan maupun ‘play of color’ yang hampir sama.
Kecurigaan kami pun terpancing, apakah ini sebuah karakter baru dari Boulder Opal atau ini ada campur tangan manusia?, jika memang ini buatan, tentu si penemunya harus diberikan penghargaan, dikarenakan hasil buatannya dapat memiliki propertis dan karakter yang berdekatan dengan varian natural Opal lainnya. Sehingga suatu hari, kecurigaan kami pun terjawab, akhirnya kami menemukan sebuah fenomena ‘play of color’ (silica sphere) yang berukuran sangat kecil sekali, namun menghadirkan karakter ‘honey comb’, karakter ‘play of color’ yang biasa ditemukan di sintetik Opal.
Karakter ‘honey comb’ yang biasa terdapat di sintetik Opal cukup mudah untuk dikenali, namun di varian ini cukup sulit dipastikan, dikarenakan ukurannya yang sangat kecil dan berpisah satu sama lainnya, sehingga kami lebih ingin lebih menganalisa lebih dalam. Tentu percuma dengan memisahkan propertisnya, menganalisa karakter keseluruhan adalah jalan yang terbaik.
Seperti yang sudah kami jelaskan diatas, bahwa komposite memiliki beberapa jenis. Gambar diatas adalah jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Kemungkinan besar dengan menggunakan polymer dengan membungkus kayu yang sudah memfosil.
Sedangkan untuk sampel kedua di bawah ini, kami dapatkan dengan cara yang tidak mudah. Berusaha untuk mencarinya di market tidak membuahkan hasil, sehingga akhirnya kami melihat sebuah postingan di media sosial yang kebetulan memiliki karakter yang sama dengan apa yang kami cari. Dengan sedikit memohon dan tentu dengan perjanjian untuk tidak memberikan identitas si penjual yang kemungkinan besar juga si penemunya.
Sepertinya sampel kedua yang kami dapatkan adalah gabungan dari 2 buah jenis komposite partikel dan serat. Dengan menggunakan solder bisa terlihat bahan polymer/wax yang terbakar dan dengan menggunakan cutter dapat terlihat serat-serat kayu yang terkelupas.
Tidak sampai disini, kami pun mulai membakar sebagian badan spesimen ini. Api yang menyentuh badan, terus membakar merambat dan menghadirkan bau plastik hangus yang menyengat sekali.
Sisa pembakaran terlihat seperti serbuk kayu yang hangus disertai dengan butiran butiran kecil Opal. Natural atau sintetik tidak bisa dipastikan dikarenakan ukurannya yang kecil dan tipis, namun bubuk sintetik Opal memang diperjual-belikan dan bisa kita temukan di dunia maya.
Terima kasih.
http://jesse-taslim.com/2015/05/25/composite-opal-manmade/
Jesse Taslim, G.G
Fotografer: Ashari Odon
No comments:
Post a Comment