Seperti yang sudah kita ketahui bahwa treatment bisa dilakukan di hampir seluruh batu permata natural. Treatment biasanya dikhususkan pada batu permata yang berkualitas rendah untuk mengimprovisasi tampilan (warna dan kejernihan) dan meningkatkan daya tahan (durability) permata tersebut. Saat ini treatment juga dapat dilakukan agar batuan tertentu menjadi imitasi dari batuan lainnya, contohnya treatment “Dyed” pada Quartzite, hal ini dilakukan agar Quartzite tersebut bisa memiliki tampilan yang menyerupai Emerald, Chalcedony, Jade, dan lain-lain. Khusus untuk artikel ini kami akan menerangkan tentang treatment di sintetik korundum yang dibuat dengan cara “flame-fusion”.
Dalam beberapa dekade ini, metode treatment tidak hanya dilakukan untuk batu permata natural saja, tapi juga sudah dapat dilakukan untuk batu permata sintetik. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi para pelaku pasar karena batu permata sintetik dengan treatment dapat menyerupai seperti batu permata natural. Bahkan batu permata sintetik dengan treatment sudah masuk ke dalam market secara massal dan dalam beberapa kasus, batu permata sintetik bisa saja bercampur di dalam satu parcel dengan batu permata natural.
Meningkatkan warna dan kejernihan
Proses pemanasan ( Heat treatment) yang dilakukan pada kristal batu permata sintetik tidak hanya untuk meningkatkan warna saja, tapi juga bisa untuk menambahkan kejernihannya dengan “menyingkirkan” gelembung gelembung udara (gas bubble), selain itu proses pemanasan ini juga dapat lebih meleburkan konsentrasi warna melengkung (curve color), yang memang seharusnya menjadi ciri khas dari inklusi batu permata sintetik. Hal ini tentu juga menjadi tantangan bagi para gemologist.
Batu permata sintetik tidak memiliki inklusi !
Ini merupakan persepsi umum bagi para pelaku pasar bahwa batu permata sintetik tidak akan memiliki inklusi (yang terlihat dengan mata). Persepsi seperti ini sebenarnya bisa memperdaya, dikarenakan sekumpulan gelembung udara yang rapat dapat saja terlihat seperti “cloud of silk” inklusi yang terdapat di dalam batu permata natural.
Menambahkan inklusi
Batu permata sintetik di treatment heat dengan suhu disekitar 1.000 sampai 1.200 derajat celcius untuk 3 sampai 4 jam lalu di celupkan ke dalam air yang dingin. Perubahan suhu yang ekstrim ini dapat menghasilkan keretakan di dalam kristal yang sampai ke permukaan dan terlihat seperti inklusi “finger print” bagi yang belum terlatih, akan tetapi bagi yang sudah terlatih maka inklusi ini diberi label dengan “Quench Crackled”.
Setelah batu permata sintetik memiliki karakter diatas (Quench Crackled) maka akan di treatment heat kembali disekitar 1.200 sampai 1.400 derajat celcius selama 72 jam dengan sebuah material seperti Borax. Ketika material ini meleleh lalu memasuki celah-celah yang terbuka dan akhirnya dapat merapat lalu mengering di keseluruhan celah-celah (cracks) sehingga terlihat hampir sama persis dengan inklusi yang terdapat di batu permata natural.
Terima Kasih :
Jesse Taslim G.G
http://jesse-taslim.com/2014/06/24/treatment-di-batu-permata-sintetik/
No comments:
Post a Comment