Amber kemungkinan adalah zat tertua yang dipakai manusia sebagai
perhiasan. Perhiasan yang terbuat dari amber ditemukan di Eropa utara
pada 8000 B.C. Amber (kata ini berasal dari kata-kata jerman yang
artinya “batu yang dapat dibakar”) adalah seperti batu yang sering
digunakan sebagai perhiasan wanita, tempat pipa, tempat tembakau, dan
lain-lain. Umumnya orang tidak mengetahui apa itu sebenarnya batu ini,
dan yang jelas amber bukanlah batu. Amber terbentuk semasa zaman Eosin,
atau 50-70 juta tahun yang lalu.
Ada dua jenis amber:
1.
Amber berasal dari zat organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan yang berubah
menjadi sejenis getah, ialah dari pohon prasejarah dengan nama latinnya pinus succinifera,
tingginya sama dengan pohon cemara zaman sekarang. Pohon ini tumbuh di
rimba-rimba raya Eropa dan selama berjuta-juta tahun meneteskan getah
(semacam damar) setetes demi setetes yang lama kelamaan membatu. Oleh
karena terbenam ke dalam lapisan-lapisan bumi seperti barang tambang
(mineral) lainnya, ia disejajarkan dengan jenis barang tambang.
2.
Getah (damar) pohon jenis cemara yang wangi itu dilanda air laut dan
tenggelam. Sewaktu terlempar ke pantai lagi dia diberi nama batu busa
laut.
Terkadang amber mengandung minyak aetherisch yang biasa disebut minyak barnsteen atau minyak amber atau juga barnsteenzuur.
Amber yg didapatkan di penggalian tanah dan di pantai mutunya sama.
Nilai kerasnya 2 dalam daftar keras Mohs dan memiliki struktur kristal
amorphous dan beratnya lebih berat daripada air. Apabila amber ini
dipanaskan ia menjadi lunak dan mengembang serta menyiarkan bau yang
sedap. Kadang-kadang kalau terlalu panas, bisa terbakar habis. Juga
kalau amber ini digosok dengan lijnolie menjadi lembek atau lunak tanpa hancur, mudah dilipat-lipat sehingga mudah pula dibuat barang perhiasan wanita.
Jika
orang menggosok amber ini dengan kain maka amber itu akan menjadi
magnetis dan bisa menarik potongan-potongan kertas kecil. Amber jika
direndam dalam air atau alkohol tidak akan hancur. Amber terdiri dari
79% zat arang, 10% zat air dan belerang. Warna amber mulai dari kuning
kecoklat-coklatan, kuning emas, kuning muda, sampai tua agak kuning.
Adapun yang keputih-putihan, warna lemon, biru, merah (dinamakan "cherry
amber"), hijau dan ada juga yang hampir hitam. Batu warna-warni ini
banyak dicari orang karena keunikan dari warnanya.
Batu amber
sering memiliki inklusi berupa serangga dan tumbuhan. Batu amber tertua
yang pernah ditemukan berumur 345 juta tahun dan di dalam batu-batu
amber tertua sering ditemukan serangga yang berumur 146 juta tahun yang
terperangkap di dalamnya. Binatang yang ditemukan terperangkap di dalam
amber berupa lalat, semut, tawon, kalajengking, laba-laba, kodok, kadal
dan masih banyak lagi bahkan tumbuhan seperti bunga, jamur, biji-bijian
juga bisa ditemukan di dalamnya. Karena hewan species yang ditemukan di
dalam amber ini sudah tidak hidup lagi di zaman sekarang maka
inklusi-inklusi dari batu tersebut bisa membuat batu amber ini sangat
berharga.
Kandungan amber yang besar terdapat di pantai laut
Baltik tempat batu itu dapat diambil di pantai dan air dangkal setelah
badai besar. Selain itu terdapat deposit dalam jumlah besar di Polandia,
dan dalam jumlah kecil di pantai Samudra Atlantik di AS dan Republik
Dominika.
Kegunaan atau manfaat
Batu amber zaman dolo
dipercayai jika dibakar bisa membersihkan hawa sekitar terutama pada
waktu melahirkan, batu ini juga dipercayai dapat menyehatkan mata jika
dipandang terus.
No comments:
Post a Comment