Batu mutiara sering disebut-sebut sebagai “ratunya batu mulia” karena pesonanya yang berkelas, keindahan dan daya tariknya yang feminin serta pengaruh mistiknya tersendiri yang dipancarkan oleh batu mutiara tersebut. Batu mutiara mempunyai nilai keras hanya 3.5 berdasarkan daftar keras Mohs, maka dari itu batu mutiara hendaklah dipelihara dengan baik karena mereka mudah tergores ataupun penyot. Batu mutiara telah diminati dan digunakan sebagai perhiasan sejak ratusan tahun sebelum masehi terutama oleh bangsa India dan Cina, namun sampai sekarang batu mutiara tetap menempati kedudukan tinggi bagaikan permata di hati manusia.
Mungkin dari mana batu mutiara itu
berasal sudah banyak yang tau, yaitu kerang dan sebenarnya tiap jenis
kerang juga memproduksi mutiara cuman tidak se-berkualitas dan seindah
mutiara kerang-kerang tertentu. Tetapi mengapa hewan-hewan tersebut
membuat mutiara mungkin sedikitlah yang tau. Mutiara terbentuk ketika
benda-benda kecil masuk ke dalam kerang, benda kecil itu bisa berupa
batu, pasir atau potongan-potongan kecil dari benda apa saja yang ada di
laut, dan jika kerang itu terganggu dengan benda kecil ini mereka tidak
bisa mengusirnya tetapi akan mengeluarkan cairan yang terdiri dari
calcium carbonate (atau disebut juga dengan nacre) untuk membungkus
benda itu. Cairan nacre yang dihasilkan oleh hewan laut itu adalah bahan
yang sama dengan yang dihasilkan untuk membuat kulit kerangnya sendiri.
Cairan itu akan terus dikeluarkannya untuk membungkus dan mengeras
sehingga terbentuk batu mutiara yang besar. Semakin lama batu mutiara
itu disimpan maka akan makin besar pula batu mutiaranya. Ada jenis
kerang yang terdapat 40 sampai 50 butir mutiara di dalamnya! Kilauan
batu mutiara disebabkan oleh cahaya yang dipantulkan dari
lapisan-lapisan nacre tersebut. Mutiara yang dihasilkan oleh kerang air
laut lebih mahal dan berharga daripada yang dihasilkan dari kerang air
tawar.
Batu mutiara alami sangat langka,
tetapi sekarang banyak manusia sengaja membuat batu mutiara dengan
sengaja memasukkan benda kecil tersebut ke dalam kerang, mutiara yang
dihasilkan dengan cara ini dikenal dengan nama 'cultured pearl'. Batu
mutiara juga digunakan sebagai obat, perhiasan maupun cat. Batu mutiara
mempunyai bentuk yang macam-macam antara lain ada yang bundar, gepeng
(pipih) seperti kancing, lonjong telur dan ada yang benar-benar bulat
tanpa cacat sedikitpun (langka). Batu mutiara yang nempel pada sisi
kerangnya akan memiliki permukaan yang datar, mutiara ini disebut dengan
'blister pearl'. Batu mutiara yang memiliki bentuk yang tidak rapi
disebut dengan baroque pearls. Warna batu mutiara ada yang putih bening
mengkilap, merah muda, cream, coklat, kuning muda, keemasan, hijau,
biru, abu-abu, bahkan ada yang hitam. Warna putih dan belakangan ini
warna hitam adalah warna yang paling populer. Mutiara hitam juga
merupakan salah satu batu permata yang paling langka di dunia. Margarita
adalah nama lain yang artinya juga adalah mutiara.
Diajarkan jika memelihara batu mutiara
dengan baik sebaiknya dipakai sering-sering, jangan disimpan apalagi
tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama karena batu mutiara
“memerlukan daging” , lemak dari tubuh kita sangat bermanfaat dan
diperlukan oleh batu mutiara tersebut. Batu mutiara yang jarang dipakai
warnanya akan berubah jadi kusam, kadang menjadi merah dan “mati”. Namun
jika lemak sangat berguna bagi mutiara tidak begitu dengan keringat
karena keringat mengandung zat asam. Batu mutiara juga tidak boleh
diletakkan di ruangan yang lembab atau tertutup rapat karena mereka
perlu “bernafas” dan hindarkan dari cuka dan zat asam lainnya sebab bisa
hancur.
Kegunaan atau manfaat
Batu mutiara dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain membawa berkat dan keberuntungan dan menjaga kehormatan wanita.
No comments:
Post a Comment