Sunday, September 20, 2015

Antisipasi Diserbu Warga, Ladang Batu Akik Ditutup

Batu akik dari Desa Salam. Foto: Bramantyo/Okezone
Batu akik dari Desa Salam. Foto: Bramantyo/Okezone

KARANGANYAR - Ladang batu alam terbesar atau kerap disebut dideh (darah yang membeku dan menggumpal) di lereng Gunung Lawu, Desa Salam Girimulyo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, yang ditemukan warga setempat untuk sementara ditutup pihak desa guna mengantisipasi banyaknya warga yang menyerbu.

Batu alam yang mayoritas ditemukan di ladang milik warga serta berada di sekitar sungai di Desa Salam ini berbeda dari batu alam lainnya. Sebab jika dibelah, belahan batu yang diyakini berasal dari fosil tumbuh-tumbuhan tersebut mengandung sedikit emas dan memiliki pola dedaunan serta telapak tangan.
Atas dasar itulah, pihak desa setempat menginstruksikan untuk menutup kawasan tersebut karena dikhawatirkan terjadi eksploitasi besar-besaran yang akan mengancam kelestarian kawasan lereng Gunung Lawu.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ngargoyoso Polet atau biasa disapa Pak Po, mengatakan, kualitas batu dan motif akik di sana usai mengalami proses pengasahan berbeda dengan motif akik biasanya. Pasalnya, motif yang timbul terjadi secara alamiah tanpa mengalami proses rekayasa kimia (dibuat dengan bahan campuran kimia).
Pak Po juga memperkirakan batu tersebut berasal dari lelehan lava pada jutaan tahun lalu. Bahkan, diperkirakan sebagian batu terbentuk dari getah kayu pinus, getah pohon damar, dan getah cemara yang sudah berusia lama. Sebab, batu tersebut sudah diceritakan secara turun-temurun.
"Karena itu, meski dari kekerasan batu kurang, motif yang terbentuk hasilnya bagus. Selain itu, meski terjatuh batu akik ini tidak pecah, dan lagi batu ini juga tembus pandang," jelas Pak Po kepada Okezone di kediamannya, Ngargoyoso Karanganyar,
Dia menuturkan, sebelum kebijakan penutupan lahan dikeluarkan, banyak pendatang dari luar daerah yang sudah mengetahui keberadaan lahan batu alam terbesar di lereng Gunung Lawu itu. Bahkan, banyak yang mengambil batu dari lokasi tersebut secara sembarangan.
"Ditutup sementara, soalnya yang mengambil batu terkadang ngawur. Bagian pereng-pereng juga ikut diambil," imbuhnya.
Oleh karena itu, kini hanya warga desa setempat yang diperbolehkan mengambil. Sebab, mereka benar-benar mengetahui konstruksi tanah di lereng Gunung Lawu. Saat ini, lanjut Pak Po, dirinya bersama warga sekitar sedang coba memproduksi batu akik agar tampil beda dibandingkan dengan batu di tempat lainnya. (ira)

okezone

1 comment:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    ReplyDelete