Saturday, March 14, 2015

Perajin perak desa pampang "kebanjiran" permintaan emban



Perajin perak desa pampang
ilustrasi. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Gunung Kidul (ANTARA News) - Perajin perak di Desa Pampang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku "kebanjiran" permintaan emban atau cincin penyangga batu akik.

Ketua kelompok perajin perak Pampang Suratman di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan, peningkatan permintaan emban sudah terjadi dalam tiga bulan terakhir sejak meningkatnya penjualan akik.



"Pesanannya meningkat seratus persen dibandingkan sebelumnya," kata Suratman di toko peraknya.

Ia mengatakan pihaknya sempat kewalahan melayani permintaan cincin perak untuk emban batu akik.

Menurutnya, dalam sehari seorang perajin perak bisa mendapatkan hingga 10 pesanan emban.

"Setiap hari pasti ada yang memesan emban, sampai kami agak kewalahan," katanya.

Ia mengatakan tingginya permintaan emban ini karena harganya yang relatif terjangkau. Selain itu, pesan langsung ke pengrajin. Harga satu emban yakni sekitar Rp150 ribu sampai Rp350 ribu. Perak Pampang banyak diminati karena hasilnya yang lebih baik dari perajin perak lainnya.

"Permintaan dari penggemar akik di seputaran DIY," kata Suratman.

Dia mengatakan satu perajin mampu meraup omzet hingga Rp8 juta sampai Rp10 juta rupiah per bulan.

"Seiring peningkatan, otomatis meningkat pula penghasilan perajin," kata dia.

Para perajin di Desa Pampang sendiri sudah memiliki galeri yang berada di desanya. Di galeri tersebut hasil karya seluruh perajin dipajang dan di pasarkan. Namun, bisa juga langsung membeli ke perajin langsung.

Salah seorang penggemar bati akik Wahyu warga wonosari mengaku memesan emban akik di Desa Pampang selain bagus, ukuran dan bentuk cincin sesuai dengan yang diinginkan.

"Harganya juga relatif terjangkau," katanya.


antaranews

No comments:

Post a Comment