Tuesday, October 30, 2012

Batu GIOK AMBON ( AKIK BACAN )

Jika kita berpergian ke Pulau Bacan, mungkin banyak yang mereferensikan agar membawa oleh-oleh batu bacan. Batu bacan merupakan batu yang sangat khas dari wilayah Bacan dan tidak diketemukan di wilayah lain di bumi ini berwarna hijau tua. Batu ini seolah-olah hidup atau bermetamorfosis. Bermetamorfosis disini maksudnya berubah warna dari hijau muda ke hijau sangat tua. Dalam bermetamorfosisnya batu ini, parameter waktu sangat berperan penting untuk mengetahui batu bacan ini telah jadi atau belum. Batu bacan yang telah jadi (dan biasanya berwarna hijau tua banget) diyakini ada isinya. Dan harga batu hijau bacan yang sudah jadi cukup untuk membuat kantong orang-orang Jakarta bolong, dari yang jutaan sampai ratusan juta. Wallahu alam…..
Kasiruta Island: Hunting batu hijau ini mungkin tidaklah mengasikkan jika kita hanya membelinya di Labuha, kota terbesar di wilayah Bacan. Sesungguhnya batu Bacan ini bukanlah berasal dari pulau Bacan. melainkan pulau Kasiruta. Pulau Kasiruta yang terletak di sebelah barat Bacan sebenarnya tempat asal muasal diketemukan dan ditambang batu Bacan ini. Kenapa diberi nama batu Bacan bukan batu Kasiruta, karena kesultanan Bacan yang merupakan salah satu dari Kie Raha Maluku pertama kali dibangun di pulau ini sebelum dipindahkan ke pulau Bacan. Makanya batu ini sejak dahulu lebih dikenal dengan predikat nama batu Bacan.
Penambangan batu hijau ini telah lama menarik perhatian para investor asing, utamanya dari Korea. Mungkin kita kaget jika berkunjung ke pulau ini menyaksikan adanya ekskavator besar yang nganggur tergeletak begitu saja di daratan Kasiruta. Dengan prasarana infrastruktur yang sangat minim tidak kebayang bagaimana alat sebesar itu bisa masuk ke dermaga pelabuhan Pamalea, desa kecil ibukota kecamatan pemekaran Kasiruta Barat, yang sangat sederhana itu. Cuma sedikit orang yang tahu teknik memanfaatkan fenomena alam luar biasa Maluku ini, yaitu mendaratkan kapal-kapal berukuran besar pengangkut ekskavator ke wilayah yang sangat minim infrastruktur ini.
Kota Palamea, Kasiruta dari atas bukit

Ada dua jenis batu Bacan yang beredar di pasaran Indonesia, yaitu Bacan Doko dan Bacan Palamea. Dari warnanya sudah terlihat perbedaan antara kedua jenis bacan tersebut. Bacan Doko kebanyakan berwarna hijau tua. Sedangkan bacan Palamea berwarna hijau muda kebiruan. Nama Palamea dan Doko sendiri adalah nama desa yang terdapat di pulau Kasiruta. Kedua desa tersebut memiliki deposit batu bacan yang lumayan banyak. Ada juga beberapa daerah di pulau itu juga menghasilkan batu bacan seperti desa Imbu-imbu dan desa Besori.

Batu Bacan menurut beberapa ahli batu merupakan jenis batu Krisokola. Batu jenis ini kebanyakan berwarna hijau kebiruan. Kekerasan batu Krisokola berkisar antara 3 – 4 pada skala Mohs. Batu Bacan krisokola yang bagus untuk dijadikan batu mulia adalah batuan krisokola yang telah mengalami proses silisifikasi sehingga kekerasannya mencapai 7 pada skala Mohs. Batu Bacan yang sudah memproses akan terlihat mengkilat dan keras ketika sudah diasah.

No comments:

Post a Comment